Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20

Minggu, 11 September 2011

KESAKSIAN-KISAH NYATA

DR. dr. RM. Tedjo Oedono Oepomo.

Saat ini beliau berprofesi sebagai dosen Fakultas Kedokteran UGM, Bagian
THT. Dan berjemaat di Gereja Yerusalem Baru, Yogyakarta.

Ilmu Hitam dan Ilmu Putih vs Kebenaran

Keluarga Dukun Keraton

Aku dilahirkan di dalam lingkungan keluarga keraton. Dan keluargaku
adalah trah keluarga dukun keraton. Sejak kecil aku sangat mengagumi
ilmu-ilmu kadigdayan gaib yang dimiliki oleh para sesepuh keluarga.
Kakekku memiliki ilmu yang sangat tinggi. Ia bisa menghilang. Bahkan
hadir di empat tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Beliau
juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan tenaga gaibnya. Pamanku
juga sangat tinggi ilmunya.

Di lingkungan keraton, sejak usia sekolah dasar aku mendapatkan
guru-guru khusus. Mereka mengajarkan tentang berbagai ilmu agama dan
falsafah Jawa. Salah satunya adalah ilmu kebatinan. Aku sangat tertarik
dan tekun mempelajari ilmu-ilmu ini. Selain kekagumanku pada misteri
keajaibannya, melalui ilmu-ilmu ini aku juga ingin hidup mendekatkan
diri pada Tuhan yang Maha Kuasa.

Ilmu-ilmu Perdukunan

Di dalam ilmu perdukunan dan kebatinan dikenal adanya empat tingkatan.
Yaitu tingkat kasantosan, kadigdayan, kawijayan dan kasampurnan.

Kasantosan berarti menguasai berbagai ilmu dasar seperti mendapatkan dan
memelihara jimat-jimat, ilmu kekebalan dan gendam. Kadigdayan, selain
menguasai ilmu dasar, juga menguasai ilmu yang lebih tinggi lagi.
Seperti ilmu santet, ilmu terawang. Berikutnya adalah kawijayan. Di
tingkat ini seseorang akan memiliki kemampuan rogoh sukma dan transfer
roh-roh. Sedang kasampurnan adalah tingkatan tertinggi dalam ilmu
perdukunan. Orang itu menyatu dengan roh yang dia ikuti dan ini
kekuatannya sangat tinggi sebanding dengan roh yang dia ikuti itu.

Untuk mendapatkan ilmu-ilmu ini, tidaklah mudah jalan dan caranya.
Berbagai-bagai syarat dan ritual harus dijalani dengan berbagai
resikonya. Banyak yang gugur sebagai murid perdukunan dan tidak sedikit
yang menjadi gila. Karena sulitnya itu, aku menganggap inilah jalan
"Tuhan" yang sejati.

Menjadi Murid dan Guru

Minatku belajar okultisme atau ilmu perdukunan makin bergairah dan aku
termasuk seorang anak yang dianggap sangat berbakat. Hal ini tidak
mengherankan. Karena sejak dalam kandungan aku telah di "doa"
kan oleh kedua orang tuaku dan para sesepuh keluarga. Dengan harapan,
aku kelak menjadi orang yang memiliki kadigdayan atau memiliki kemampuan
yang tinggi dalam ilmu kabatinan.

Berbagai ilmu telah aku kuasai sejak masa kecilku, diantaranya ilmu
santet, ilmu pellet, ilmu terawang, ilmu gendam, telepati atau ilmu
sirep, kekebalan dan lain-lain. Oleh sebab itu, aku menjadi anak yang
sangat popular, disegani dan ditakuti di lingkunganku pada waktu itu.
Inilah yang menjadi akar dari adanya rasa kesombongan dalam diri
seseorang yang belajar ilmu kebatinan. Diakui atau tidak diakui, ia akan
merasa lebih super daripada manusia-manusia lainnya, demikian juga
keadaanku pada waktu itu.

Selain menjadi murid, aku juga seorang guru. Aku mengajarkan ilmu
kebatinan ini kepada murid-muridku sendiri. Dan murid-mu itu rata-rata
umurnya lebih tua dari aku bahkan ada orang-orang yang sudah lanjut
usia. Waktu itu aku masih duduk di kelas 5 SD, namun secara ilmu aku
dianggap lebih tua. Dan ini terus berlangsung sampai aku dewasa dan
kuliah di fakultas kedokteran.

Mempraktekkan Ilmu

Bagi seseorang yang telah mendapatkan ilmu, mempraktekkan ilmunya adalah
sesuatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Waktu kecil aku telah
mempraktekkan ilmu santetku. Suatu hari aku dikecewakan dan dicaci maki
oleh seseorang penjahit pakaian. Karena tidak terima atas perlakuannya
ini, maka aku santet orang itu.

Yaitu dengan menempatkan seekor kodok dalam baskom yang berair. Melalui
mulut kodok itu aku masukan satu balon udara kedalam perutnya dengan
ujung balon menjulur keluar. Aku meditasi dengan membaca mantra-mantra
sambil memandang foto orang itu, balon aku tiup, maka perut kodok itu
menjadi menggelembung. Kemudian aku ikat dan aku lepaskan kodok itu di
baskon tadi. Di rumahnya, penjahit itu tiba-tiba perutnya menggelembung
dan merasakan kesakitan. Dia telah kena ilmu santetku. Dia keluar masuk
rumah sakit sampai uangnya habis tapi penyakitnya tidak ditemukan dan
tidak sembuh-sembuh. Kemudian dia pergi ke seorang dukun.

Dukun itu memberitahu si penjahit agar datang ke rumah seorang anak yang
pernah dia caci maki untuk minta maaf. Karena anak kecil itu adalah
seorang dukun. Ketika penjahit itu datang dan minta maaf. Mudah saja
bagiku menyembuhkan orang itu, aku cabut balon itu dari katak dan orang
itupun sembuh. Itulah keasyikannya.

Ilmu lain yang juga aku praktekkan adalah ilmu gendam. Jika aku ingin
makan durian, aku tidak perlu membelinya. Aku datangi saja penjual
duren. Kemudian aku tepuk orang itu, maka dia akan memberikan
duren-duren yang aku minta tanpa membayar. Nanti kalau aku sudah pergi,
penjual itu akan kebingungan karena beberapa durennya tidak ada.
Kemudian dia sadar bahwa dia telah kena tipu dengan menggunakan ilmu
gendam, istilah umumnya adalah ilmu tepuk.

Aku juga punya ilmu untuk menebak nomor buntutan. Tinggal siapa yang
membayar lebih banyak. Bandarnya atau pembelinya. Karena bagiku mudah
saja menebak nomor yang akan keluar. Dari sini aku bisa mendapatkan uang
banyak sekali. Maka sejak kecil aku menjadi tidak menghormati dan
meremehkan orang tua, karena sudah bias mencari uang sendiri. Bahkan
bias mengambil uang yang disimpan orang tua di almari besi yang
terkunci. Karena aku punya tuyul-tuyul. Tinggal memerintahkan tuyul itu
untuk mengambil uang. Dari sini seharusnya sudah dapat aku sadari,
sebenarnya siapa yang aku ikuti. Namun karena terpesona dengan
kemampuan-kemampuan gaib itu, maka hati menjadi tertutup dan tidak mau
menanyakan lagi siapa sebenarnya di balik ilmu-ilmu itu.

Keluar Dari Ilmu Hitam

Dengan seringnya mempraktekan ilmu gendam dan beberapa ilmu lainnya,
lama-lama timbul kesadaran dalam diri. Aku ini dari keluarga terhormat
dan bapak ku adalah seorang professor di perguruan tinggi terkenal dan
tokoh masyarakat. Sebagai anaknya perasaanku menjadi tidak enak dengan
perbuatan-perbuatanku itu. Kemudian aku keluar dari perguruan ilmu hitam
masuk ke perguruan ilmu putih.

Di dalam perguruan ilmu putih ini, aku harus mengalami pelepasan
terhadap ilmu-ilmu hitam yang aku miliki. Inilah keanehannya, aku
belajar pada sumber yang sama, tetapi harus kelepasan ketika mengmbil
jurusan berbeda. Sebenarnya sumber dari dua ilmu ini adalah sama, yaitu
dunia roh-roh. Maka pada keadaan tertentu seseorang itu bisa menyandang
ilmu hitam sekaligus ilmu putih.  Dia bisa menyembuhkan seseorang tapi
juga bisa mencelakai seseorang dengan ilmu santetnya. Perbedaan yang
nyata adalah pelajaran di perguruan ilmu putih ini adalah hal-hal
kebaikan, kesabaran dan ketekunan. Juga hal-hal untuk saling mengasihi,
mengasuh dan mengasah diantara para murid perguruan sangat dijunjung
tinggi. Disini tidak ada pertunjukan untuk pamer kekuatan, atau pamer
kadigdayan. Semua dipakai untuk kebaikan, untuk kesembuhan sesamanya.
Sehingga kami merasa makin mantap bahwa inilah jalan Tuhan itu. Di
tempat ini aku merasa menemukan yang kucari selama ini, yaitu
mendekatkan diri pada Tuhan yang sejati dan Tuhan yang benar. Karena
jalannya memang benar-benar sulit. Untuk naik satu tingkat saja, butuh
perjuangan yang sangat keras dan waktu yang lama, dengan berbagai syarat
dan ritual. Di perguruan ini, aku sampai pada tingkat kawijayan. Di
tingkat ini aku bisa bercakap-cakap dengan roh-roh yang aku panggil.
Juga menguasai ilmu transfer roh. Yaitu bisa membuat orang gila menjadi
waras atau orang waras dijadikan gila dengan cara mengirim dan mengambil
roh dari seseorang. Aku juga menguasai ilmu terawang roh. Bisa menebak
keadaan seseorang dengan memandang orang itu. Juga ilmu rogoh sukmo.
Dengan duduk semedi ke kamar, aku bisa melihat keadaan dan keramaian
kota. Dan berbagai ilmu aku dapatkan, sehingga aku merasa benar-benar
diatas manusia normal. Maka sering disebut sebagai paranormal.

Dan akupun dicalonkan menjadi pengganti kepala dukun. Disini aku semakin
merasa menjadi manusia super dan memandang remeh agama dan Tuhan.
Pendapatku waktu itu, apa itu agama? Hanya omong ini omong itu saja,
tapi tak ada apa-apanya. Sedangkan di perdukunan kami bisa mendapatkan
apa yang kami inginkan dengan kuasa gaib dan itu nyata. Aku menganggap
Tuhannya agama-agama itu tuhan yang palsu. Sedang tuhan yang aku ikuti
itu tuhan yang sejati!

Peristiwa Di Atas Gunung

Suatu hari kami sepakat berlima untuk mengadakan semedi di atas gunung
"Selo Kemloso". Gunung yang terletak di antara Gunung Merapi,
Gunung Turgo dan Gunung Plawangan di Jawa Tengah. Beberapa hari kami
telah berhasil semedi dan dialog dengan roh-roh yang kami inginkan. Kami
merasa senang sekali tapi juga merasakan perut lapar.  Kemudian malam
itu kami berlima kembali sepakat berdoa mohon kepada "Tuhan"
yang maha kuasa itu, untuk mendapatkan makanan dan minuman. Ajaib
sekali, tiba-tiba di depan kami tersaji lima piring nasi lengkap dengan
lauk pauk dan minumannya. Wah kami merasa senang luar biasa. Berarti
tidak perlu masak, bisa menikmati makanan yang lezat.

Kemudian pagi harinya kami turun dari gunung untuk pulang kembali ke
kota. Ketika kami tiba di sebuah kampong di lereng gunung, kami melewati
sebuah rumah. Sepertinya tadi malam baru saja diadakan pesta perkawinan.
Pagi itu, mereka telah selesai menghitung piring-piring untuk
dikembalikan. Mereka bingung mencari piring dan gelas yang hilang
masing-masing sebanyak lima buah. Sudah dicari-cari tapi tidak juga
ketemu. Betapa kagetnya kami, ternyata piring dan gelas yang hilang itu
persis dengan piring dan gelas yang kami pakai untuk makan di atas
gunung dan jumlahnya lima buah.  Hari itu, perasaanku benar-benar
terpukul. Bagaimana bisa "tuhan" yang aku sembah dan aku ikuti
dengan susah payah, ternyata "mencuri" makanan. Berarti
"tuhan" ku itu pencuri. Hatiku benar-benar hancur. Keinginan
untuk mendekatkan diri pada Tuhan yang benar dan sejati, ternyata salah
alamat.

Beberapa peristiwa beruntun sangat mengguncang hatiku. Salah satu guruku
yang berilmu tinggi telah menceburkan diri ke dalam sumur dan mati. Dan
itu sebagai tumbal bagi ilmu yang dia punyai. Kematian paman ini mulai
menggores kesadaranku akan jalan yang aku tempuh selama ini. Teman
seperguruan kakekku yang juga berilmu sangat tinggi, menjelang
kematiannya sekujur tubuhnya membusuk dan bentuknya seperti monster.
Berbagai penyakit yang pernah ia sembuhkan seakan semua ikut menempel ke
dalam tubuhnya. Mengerikan sekali, satu bulan lebih didoakan baru bisa
meninggal dunia. Aku melihat nasib kakekku yang seperti itu, aku sendiri
menjadi sangat ngeri dan takut. Seorang yang sakti luar biasa, akhir
hidupnya kok sangat mengenaskan. Sedangkan mereka adalah orang-orang
yang sangat aku kagumi sejak masa kecil.

Maka aku menemui guruku. Tiba di padepokan aku melihat mimik  wajah guru
nampak sangat sedih. Dan beliau mengatakan bahwa hari Jumat minggu depan
ia akan meninggal dunia. Luar biasa bisa tahu hari kematiannya. Tetapi
mengapa beliau sangat bersedih? Beliau mengungkapkan kesedihannya,
karena tidak tahu bagaimana nasibnya setelah kematiannya. Inipun membuat
aku semakin terpukul. Guru saja tidak tahu nasibnya setelah kematiannya,
apalagi aku. Dan waktu aku Tanya kepada roh-roh yang selama ini mengaku
sebagai utusan Tuhan, mereka tidak mau menjawab apa yang terjadi setelah
kematian. Aku merasa benar-benar tertipu.

Ditaklukan Oleh Penjual Bakmi

Tujuan hidupku tiba-tiba gelap gulita. Kekagumanku  pada para sesepuh
yang berilmu tinggi rontok karena akhir hidup mereka. Dan
"tuhan" yang aku ikuti ternyata mencuri makanan. Ilmu yang aku
miliki dengan roh-roh gaibnya tidak mampu member jawaban tentang
kehidupan setelah kematian. Jalan terang yang aku inginkan ternyata
ujungnya menuju maut. Aku benar-benar frustasi, kubuang jimat-jimat, dan
aku putuskan, jika Tuhan yang sejati itu sulit dicari, maka aku akan
menjadi orang atheis, tidak percaya pada Tuhan lagi. Ditengah
kebingungan dan kegalauan hati, aku tumpahkan dengan naik sepeda
mengelilingi kota tanpa tujuan yang pasti. Dua hari dua malam aku
bersepeda untuk menumpahkan segala kekecewaan hatiku. Sampai di suatu
tempat, aku berhenti di warung bakmi pinggir jalan untuk makan bakmi
rebus. Waktu penjual itu menghidangkan bakmi, dia bertanya "Bapak
sedang mencari kebenaran ya?"

Aku sangat terkejut dengan pertanyaan penjual bakmi ini. Biasanya akulah
yang tahu dan bisa menebak persoalan orang lain, tetapi mengapa penjual
bakmi ini malah bisa mengetahui keadaan hatiku? Dan ketika aku terawang
dia, ilmuku tidak bisa menembus untuk "melihat" keadaan dia.
Dilihat secara nalar, penjual bakmi ini tidak ada keistimewaan apa-apa.
Dia hanyalah seorang tua setengah baya, kurus dan keturunan cina.
Ternyata dia seorang Kristen.

Waktu itu aku tidak tahu kalau orang Kristen yang sungguh-sungguh di
dalam Tuhan, dalam dirinya ada Roh Allah. Sehingga tidak tembus di
terawang dan juga tidak mempan disantet.

Dia memberiku sebuah kitab Injil untuk dibaca. Dia bilang dari buku ini
aku bisa menemukan apa yang aku cari. Karena aku merasa kalah, maka aku
terima apa yang dia berikan.

Tersingkap

Aku baca dan teliti kitab itu dengan seksama. Sebelumnya aku tidak
pernah dan tidak boleh membaca buku Injil. Karena dianggap itu bukunya
orang kafir, kitab palsu. Sekarang alasan itu malah membuat aku makin
penasaran, mengapa kok tidak boleh membacanya. Setelah aku baca buku
Injil itu, aku menemukan satu nama yang luar biasa, yaitu nama Yesus
Kristus. Pribadi ini berkata "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup" (Yohanes 14:16a). Selama  ini yang aku terima hanyalah
petunjuk jalan atau yang menunjukan ada jalan kepada Allah yang sejati.
Dan ketika aku ikuti ternyata tidak bisa menemukan jalan itu. Disuruh
ini itu, tirakat ini itu, melakukan ini itu tapi jalan ini bukan makin
terang malah makin gelap dan akhirnya tanpa jawaban yang pasti.

Tetapi pribadi Yesus berkata: Akulah Jalan! Akulah Kebenaran! Akulah
Hidup! Bagiku ini suatu pernyataan yang luar biasa. Dia tidak menunjuk
pada sesuatu. Tetapi Dia menunjukan diri-Nya? Itulah jalan dan kebenaran
dan Hidup kekal.

Siapakah pribadi ini yang berani mengatakan seperti itu? Belum pernah
aku membaca atau mendengar seorang tokoh dunia sehebat apapun yang
berani mengatakan seperti itu. Siapa pribadi ini, yang oleh orang
Kristen dianggap sebagai Tuhannya? Dulu aku hanya mendengar tentang
Yesus yang banyak melakukan mujizat. Maka aku menyebutnya sebagai dukun
Israel. Tapi kali ini aku membaca langsung kisahNya. Makin aku baca
makin penasaran dibuatnya. Bahkan tentang kematian, Yesus memberi
jawaban yang pasti: "Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa
percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati
selama-lamanya…." (Yohanes 11:25,26).

Jaminan kehidupan kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya. Guruku tidak
bisa menjawab, roh-roh yang aku ikuti tidak memberikan jawaban. Kakekku
dan pamanku selain tidak punya jawaban juga akhir hidupnya sanggat
mengenaskan. Tetapi dari buku Injil ini, menyingkap dan member jawaban
apa yang menjadi kebutuhan dan pertanyaan manusia yang menacri Tuhan
yang hidup dan yang sejati. Dan buku Injil mengungkapkan bahwa Yesus
adalah Tuhan. Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Hidup di bumi
sebagai manusia Allah untuk menyatakan kasih Allah akan dunia ini,
menyatakan kuasanya, bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa
manusia. Bukan mati untuk dikubur selamanya.

Tetapi tiga hari bangkit kembali dan naik ke surga. Dan dari surga
mengkaruniakan Roh Kudus yaitu Roh Yesus Kristus itu sendiri kepada
setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Luar biasa, inilah yang
disebut tingkat kasampurnan dalam ilmu perdukunan, yaitu menyatunya roh
manusia dengan roh "Tuhan".

Dengan Roh itu manusia menjadi ciptaan baru, menjadi memiliki hayat
kekal Allah, memiliki hidup yang kekal, luar biasa. Ini benar-benar
kasampurnan atau sempurna, menyatunya roh manusia dengan Roh Allah. Dan
jalan-Nya begitu mudah, yaitu hanya percaya dan menerima Yesus sebagai
Tuhan dan juru selamatnya. Bagiku ini suatu yang sangat mustika. Dua
bulan aku mendalami buku Injil dan membandingkannya dengan buku-buku
kebatinan lainnya. Dalam kepercayaan Jawa diyakini akan datangnya Sang
Ratu Adil. Dan jika seseorang menjadi pengikut ratu adil, dia akan
dikatakan menjadi orang yang "Sekti tanpa aji" artinya sakti
tanpa harus membawa atau mempunya ajian atau jimat-jimat. Jika seseorang
masih mengandalkan jimat, atau memegang jimat-jimat berarti orang itu
belum ketemu dengan Sang Ratu Adil yang sesungguhnya.

Di buku Injil dikatakan seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus,
akan menerima Roh Kudus yaitu Roh Allah "Barang siapa mengaku bahwa
Yesus adalah anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di
dalam Allah" (1 Yohanes 4:15).

Maka orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan, dalam dirinya
ada Roh Allah. Dia tidak membutuhkan jimat untuk menangkal santet dan
tenung. Karena dalam diri orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam
Tuhan, dalam dirinya ada Roh Allah. Dan tidak ada orang yang mampu
melawan Allah. Maka dapat dikatakan orang yang percaya Yesus menjadi
orang yang sekti tanpa aji. Berarti Yeus inilah yang dimaksud sebagai
Sang Ratu Adil dalam kepercayaan Jawa. Secara teori buku Injil memang
lebih meyakinkan aku. Dan aku menerima kebenaran ini, tapi tetap sebagai
teori.

Bertanya Kepada Roh Bima

Seperti yang dikatakan oleh penjual bakmi, aku akan menemukan kebenaran
jika aku membaca buku Injil. Tetapi aku tidak bisa begitu saja menerima
kebenaran dari buku itu. Meskipun itulah yang aku cari. Dan aku juga
tidak mau lagi bertanya kepada manusia. Karena aku merasa diapusi terus
atau tertipu terus oleh orang-orang.

Dan satu hal yang aku dapatkan di  perguruan ilmu putih, roh-roh putih
kalau ditanya maka dia akan menjawab. Hanya kalau ditanya tentang akhir
kehidupan manusia atau kehidupan setelah kematian, roh putih tidak
pernah mau menjawab, atau mengatakan keadaan yang sesungguhnya.

Waktu itu aku masih percaya bahwa roh putih tidak akan berbohong. Karena
sudah mencapai tingkat ilmu kawijayan, maka aku bisa berdialog dengan
roh-roh. Aku semedi untuk berkontak dengan roh yang menamakan dirinya
roh Bima. Bima adalah nama tokoh dalam wayang Jawa. Dalam ilmu
kebatinan, roh-roh ini mempunyai nama tokoh tertentu sesuai dengan
kekuatan roh itu. Biasanya nama tokoh sejarah ataupun tokoh pewayangan.
Roh Bima inilah yang selama ini aku ikuti dan yang memberikan kekuatan
gaib padaku.

Dua hal aku tanyakan pada roh Bima ini. Satu, apakah isi kitab Injil itu
benar adanya? Dan yang kedua, siapa Yesus Kristus itu? Jawaban yang aku
dapat dari Roh Bima adalah:

    * Isi kitab Injil Benar      Adanya. Jawaban ini sesuai dengan yang
tertulis di surat Efesus 1:13      "…karena kamu telah mendengar
firman kebenaran, yaitu Injil      keselamatanmu…." Jadi Injil
adalah firman kebenaran.
    * Yesus Kristus Adalah Roh      Yang Paling Kuat Di Dunia dan Di
Akherat. Jawaban ini seperti yang      tertulis di surat 1 Yohanes 4:4
b"…sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih      besar dari pada roh
yang ada di dalam dunia." Dan ini sesuai dengan      dikatakan Yesus
seperti yang tertulis di Injil Matius 28:18 "Yesus      mendekati
mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di      surga
dan di bumi."

Jawaban ini membuatku tidak bisa berdalih lagi. Mau tidak mau aku harus
percaya pada Injil dan juga pada Yesus Kristus. Karena berdasarkan
pengalamanku selama ini roh putih tidak pernah membohongiku. Dan juga
ketika aku membaca Injil dengan seksama, aku mendapatkan
kebenaran-kebenaran yang selama ini tersembunyi bagiku.

Injil adalah kebenaran dari Allah. Yesus Kristus adalah Tuhan. Yesus
adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada orang yang bisa sampai
pada Allah yang benar dan sejati (Bapa) tanpa melalui nama Yesus
Kristus. "Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui
Aku." Yohanes 14: 6, hanya nama Yesus Kristus inilah yang diberikan
kepada manusia yang oleh-Nya, manusia dapat diselamatkan "dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia
(Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan",
(Kisah Para Rasul 4:12)

Lumpuh

Setelah mendapatkan jawaban dari roh itu. Maka aku menjadi mantap dan
pasti. Nama Yesus itulah yang harus aku ikuti! Maka aku minta kepada roh
Bima untuk aku dapat berkontak dengan Roh Yesus Kristus. Biasanya jika
aku ingin kontak dengan roh-roh yang aku inginkan, maka roh Bima akan
melayani dengan baik. Jika aku ingin bertemu dengan roh Nyai Roro Kidul
pun akan dikabulkan. Dengan semedi di Pantai Selatan, maka roh Nyai Roro
Kidul akan muncul, sehingga aku bisa melihat dan berkontak dengan roh
itu. Namun permintaanku untuk dapat kontak dengan Roh Yesus Kristus
ditolak mentah-mentah, bahkan dihalang-halangi.

Sekarang aku bisa mengerti mengapa roh Bima menolak untuk aku bisa
kontak dengan Roh Yesus Kristus. Memang roh itu tidak berbohong dalam
memberi  jawaban atas pertanyaanku. Tetapi jika berkaitan dengan
keselamatan dan kehidupan kekal dia menolak bahkan menghalangi seseorang
untuk mendapatkan keselamatan. Inilah tipu daya atau dusta iblis. Dia
memberikan kesaktian tetapi dia menjauhkan manusia dari keselamatan
kekal. Seperti yang tertulis di Injil Yohanes 8:44 "Iblislah yang
menjadi bapamu….ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak
hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila
ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta." Karena roh Bima ini
menghalang-halangi aku untuk bisa berkontak dengan Roh Yesus Kristus
yang adalah jalan kebenaran dan kehidupan ini, aku menjadi makin
penasaran. Berarti roh ini bukan roh utusan Tuhan, sebagaimana dia
mengaku selama ini. Melalui buku Injil yang aku baca, aku menjadi paham
bahwa roh yang aku selama ini adalah roh-roh gelap, roh setan. Dan
seperti yang aku baca dalam kitab Injil tentang mengusir setan-setan:
"tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka
akan mengusir setan-setan demi nama-Ku." – Markus 16:17.

Maka aku lakukan saja, aku mencoba berdoa mengusir roh Bima dalam nama
Tuhan Yesus. Saya katakan "Seperti yang ditulis dalam buku Injil,
aku usir roh Bima dalam nama TUhan Yesus Kristus! Aku usir roh Bima
dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Amin!

Ajaib sekali, aku merasakan roh Bima itu meninggalkan tubuhku. Seperti
hembusan angin segar datang dan menyapu debu-debu dalam diriku. Roh Bima
itu pergi dan tidak pernah kembali lagi. Aku mendapatkan damai sejahtera
yang luar biasa yang belum pernah aku rasakan.

Selama berada dalam perguruan kebatinan aku belum pernah mendapatkan
damai sejahtera yang seperti itu, bahkan sebaliknya lebih banyak
kecemasan dan ketakutan dalam batin. Jika dibandingkan seperti bumi
dengan langit. "sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang
menjadikan kamu anak Allah…" – Roma 8: 15.

Dalam dunia ilmu kebatinan, manakala kita mendapatkan ilmu tertentu,
kita merasa senang. Tapi dibalik itu, akan begitu banyak hal yang
menakutkan yang membuat hati tidak tenang. Ada banyak
pantangan-pantangan yang tidak boleh kita langgar.

Jika kita melanggar maka kita akan celaka atau mati. Inilah roh
perbudakan. Belum lagi adanya ancaman lawan dari perguruan yang lain.
Kita setiap saat bisa diserang oleh orang lain yang ilmunya lebih tinggi
dari kita, dan kita bisa celaka. Seperti pengalamanku bersama seorang
teman, ketika mendapat tugas dari guru kami untuk mengambil pusaka di
daerah Madiun.Di dalam bis ditengah perjalanan tiba-tiba teman sebelahku
muntah darah dan mati. Itu berarti kami mendapat serangan dan temanku
kena. Kamipun batal pergi ke Madiun. Hal ini menimbulkan beban dan
kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang kami dapat dari ilmu
kebatinan, yaitu kecemasan dan ketakutan. Saat roh Bima meninggalkan
tubuh, aku seperti mendapatkan aliran roh yang baru. Saat itu aku belum
tahu bahwa itulah Roh Kudus, Roh Yesus Kristus sendiri. Namun pada waktu
yang bersamaan aku juga merasakan bahwa semua kekuatan ilmu-ilmuku telah
lumpuh total. Aku tidak lagi mempunyai kemampuan paranormal, tidak lagi
kebal, ilmu terawang, ilmu santet dan ilmu-ilmu yang lain telah hilang
semua. Aku menjadi manusia biasa lagi.

Beberapa waktu aku merasakan suatu kegalauan dalam pikiranku. Namun
pengalaman damai sejahtera itu tidak mudah dilupakan. Bahkan menjadikan
kegairahan baru untuk terus dan tetap mengikuti jalan Tuhan yang hidup
dan yang sejati. Yaitu Yesus Kristus Tuhan. Aku mantap mengikuti nama
itu. Sesungguhnya kebutuhan manusia yang utama dan terutama adalah
keselamatan jiwanya dan bukan kesaktian. Apa gunanya seseorang
memperoleh kesaktian yang luar biasa dalam dunia ini, namun tidak
mendapatkan keselamatan hidup di alam kekekalan. Seperti tertuls di
Injil Matius 16: 26 "apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia
tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya?"

Okultisme dan Iman Kristen

Setelah mengikuti jalan Tuhan, aku mendapatkan terang dari firman Tuhan.

Di dunia ini hanya ada dua sumber kekuatan gaib, yaitu dari Tuhan atau
dari Setan! Tidak ada sumber yang lain. Apapun istilahnya: ilmu hitam,
putih atau abu-abu hanya ada dua sumber, dari Tuhan yang benar atau dari
setan! Kenali siapa yang anda ikuti! "demikian kita mengenal Roh
Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai
manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang tidak mengaku Yesus,
tidak berasal dari Allah." – 1 Yohanes 4: 2, 3a.

Hanya di dalam Tuhan Yesus, kita ada pada tingkat kasampurnan atau
sempurna. Karena siapa saja yang percaya kepada Yesus, maka Roh Allah
akan menyatu dalam dirinya. Menerima Roh Allah berarti lahir menjadi
anak-anak Allah. "tetapi semua orang yang menerima-Nya (Yesus
Kristus) diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam nama Yesus Kristus: orang-orang yang diperanakan bukan
dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani,…melainkan
dari Allah" – Yohanes 1:12, 13. "…kamu telah menerima Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru:
ya Abba, ya Bapa!" – Roma 8: 15b "tetapi siapa yang
mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu Roh dengan Dia" - 1
Korintus 6:17

Roh Yesus Kristus itulah Roh yang paling kuat. Tidak mempan santet dan
tidak ada yang mampu mengalahkan. Itu juga diakui oleh orang-orang yang
berada dalam ilmu perdukunan. Mereka tidak mampu melawan Roh Kudus yang
berada di dalam diri orang Kristen yang betul-betul hidup di dalam
Tuhan. "kamu berasal dari Allah, anak-anak Ku, dan kamu telah
mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih
besar daripada roh yang ada di dalam dunia."

  Di dalam dunia ini ada roh-roh yang ingin disembah oleh manusia. Dialah
roh-roh gelap, yang menipu manusia dalam berbagai bentuk dan istilah.
Ilmu hitam, ilmu putih, arwah orang mati dll. Semua itu sebenarnya
hanyalah manifestasi dari iblis untuk menipu manusia supaya takluk dan
takut pada roh-roh dunia ini. Dan ujungnya menuju maut yaitu kematian
kekal di neraka. Itulah tujuan iblis menyesatkan manusia. Sungguh
mengerikan. "pencuri (iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan" – Yohanes 10: 10a.

"kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah
melawan darah dan daging (manusia), tetapi melawan…penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara" – Efesus
6:11, 12.

"ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju
maut." – Amsal 14: 12.

Orang yang percaya Tuhan Yesus, diberi kuasa untuk mengusir setan dengan
segala atributnya dan menjadi orang-orang yang bebas dari belenggu kuasa
gelap. Hanya nama Yesus yang berkuasa di surga dan di bumi.

"Yesus mendekati mereka dan berkata: kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di surga dan di bumi." – Matius 28:18

  "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka
akan mengusir setan-setan demi nama-Ku," – Markus 16:17a

Bagi saudara-saudara yang selama ini berhubungan dengan kuasa-kuasa
gelap, aku menasehati dengan segala kerendahan hati, bertobatlah dan
tinggalkan jalanmu itu. Kamu sedang ditipu! Percaya dan terimalah Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu. Ia akan membebaskanmu dari kegelapan,
mengampuni dosa-dosamu dan memberikanmu hayat kekal-Nya, untuk kehidupan
kekal.

"Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." – Yohanes
6:12

"Aku (Yesus) datang supaya kamu mempunyai hidup kekal dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan." – Yohanes 10: 10b

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan mensucikan kita dari
segala kejahatan." – 1 Yohanes 1:9

"dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti
tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan
merebut mereka dari tanganKu." – Yohanes 10:28

Bagi orang-orang Kristen yang setengah-setengah, anda adalah makanan
empuk untuk dipermainkan oleh Iblis. Jadilah kuat oleh firman Tuhan.
"Tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka Ia akan lari
daripadamu." - Yakobus 4:7

"sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh," – 1 Petrus
5:8, 9a.

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing member dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."
– Kisah Para Rasul 2:38.

"sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari
antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan." – Roma 10:9-10.

Demikianlah kesaksianku. Masih banyak perkara yang tidak kutuliskan di
sini. Namun yang pasti hanya di dalam pribadi Yesus Kristus, kita dapat
mencapai tujuan iman kita. Yaitu keselamatan jiwa di dunia dan di
akherat. Amin.

Sumber :  http://old.nabble.com/sharing-Kesaksian-Kisah-Nyata-DR.-dr.-RM.-Tedjo-Oedono-Oepomo-td18102001.html

 

Jumat, 09 September 2011

Indahnya Hidup ini…

 Hidup itu indah kalau kita menghiasinya dengan keindahan. Keindahan membutuhkan kesadaran akan kebersamaan. Kita adalah satu maka seharusnya kita bersatu dalam satu kesatuan. Di dalam kesatuan ada kerjasama dimana akan terhimpunnya segala macam corak kehidupan yang akan mengarah kepada suatu keutuhan yang sesungguhnya.

Di dalam hidup ini tidak lepas dari rencana Tuhan, Ia selalu menyediakan yang terbaik bagi kita supaya kita menjadi yang terbaik dari semua ciptaanNya. Memang anugerah yang diterima masing-masing tidak sama, tetapi justru dari yang berbeda itulah letak keindahannya.

Rasa syukur, itu hanya satu-satunya ucapan untuk meresponi segala sesuatu yang sudah kita peroleh. Orang yang bisa menikmati kehidupan adalah orang yang memiliki pengalaman hidup. Entah indah atau tidaknya pengalaman itu tergantung dari pribadi itu sendiri. Petiklah hikmah dari perjalanan hidup kemarin, persiapkan diri di hari ini dan jadilah pribadi yang sukses di hari esok; itulah hidup yang mengarah kepada kehidupan yang indah.

Sesungguhnya kita semua adalah perantau, sebagaimana kita datang tidak membawa apa-apa, begitu juga pada saatnya kita kembali. Dimanapun kita berpijak sesungguhnya adalah tanah rantau, maka perlu kita sadar dan tingkatkan kerjasama menuju rencana Sang Mahakuasa yang sesungguhnya. Jangan sia-siakan hari ini karena kita tidak tahu apa yang terjadi hari esok. Apa saja yang kita tabur hari ini akan kita tuai pada hari esok. Mumpung hari ini kita masih diberi kesempatan hidup, lakukanlah yang terbaik hari ini sebelum segala sesuatunya terlambat.

Selamat menikmati “Indahnya Hidup ini” dan jadilah pribadi yang terbaik di hari ini….


Shallom,


Pdt. A. Robert Ledo, S.Th.
The Chairman Sinar Kasih Foundation
Contact information :
E-mail : sk.ministry@yahoo.co.id
Website: www.skministry1202.wordpress.com
Phone : 0276-3293016
Handphone : 0852 2973 2878

Kamis, 07 Juli 2011

PENGHAMBAT EFEKTIFITAS DOA

1.  Dosa yang belum diakui dalam hati orang yang berdoa.

Karena Allah kita adalah suci adanya, ada penghalang yang berdiri antara kita dan Dia ketika kita menghampiri Dia dengan dosa yang belum diakui dalam hidup kita. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2). Daud setuju, dia mengalami sendiri bahwa Allah jauh dari mereka yang mencoba menyembunyikan dosa mereka: “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar” (Mazmur 66:18).

2.  Ketika kita hidup dalam kedagingan.

Keinginan kita untuk berdoa dan kemampuan kita untuk secara efektif berkomunikasi dengan Allah terhalang. Meskipun kita menerima natur baru ketika kita dilahirkan kembali, natur baru itu masih berdiam dalam tubuh yang lama dan “tenda” kita yang lama sudah korup dan berdosa. Daging dapat mengambil alih kendali atas tindakan, sikap dan motivasi kita kecuali kalau dengan rajin kita “mematikan perbuatan-perbuatan tubuh” (Roma 8:13) dan dipimpin oleh Roh dalam hubungan yang benar dengan Allah. Hanya demikian kita akan mampu untuk berdoa dalam persekutuan yang dekat dengan-Nya.

Satu cara hidup dalam daging menampakkan diri adalah dalam mementingkan diri sendiri, yang merupakan halangan lainnya untuk doa yang efektif. Ketika doa kita bermotivasi egois, ketika kita meminta kepada Allah apa yang kita mau dan bukannya apa yang Dia inginkan, motif kita menghalangi doa kita. “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (1 Yohanes 5:14). Meminta sesuai dengan kehendak Allah adalah sama dengan meminta dalam penaklukan kepada apa saja yang menjadi kehendak-Nya, baik kita ketahui atau tidak. Sebagaimana semua hal lainnya, Yesus adalah teladan doa kita. Dia selalu berdoa dalam kehendak Bapa-Nya, “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Lukas 22:42). Doa yang mementingkan diri selalu merupakan doa yang dimaksudkan untuk memuaskan nafsu kita sendiri, dan kita tidak mengharapkan Allah menanggapi doa semacam itu. “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yakobus 4:3).

Hidup menurut keinginan daging yang egois juga menghalangi doa kita karena itu menghasilkan ketegaran hati terhadap orang lain. Kalau kita tidak perduli terhadap kebutuhan orang lain, kita bisa berharap bahwa Allah tidak akan memperdulikan kebutuhan kita. Ketika kita menghampiri Allah dalam doa, perhatian utama kita haruslah kehendak-Nya. Yang kedua adalah kebutuhan orang lain. Hal ini berasal dari pemahaman bahwa kita harus mempertimbangkan orang lain lebih dari diri sendiri dan memperhatikan kepentingan mereka melebihi kepentingan kita sendiri (Filipi 2:3-4).



3.  Tidak mengampuni orang lain.

Ketika kita menolak mengampuni orang lain, akar kepahitan mulai bertumbuh dalam hati kita dan mencekik doa-doa kita. Bagaimana kita dapat berharap Allah mencurahkan berkat-Nya atas kita, orang berdosa yang tidak layak, kalau kita menyimpan kebencian dan kepahitan terhadap orang lain? Prinsip ini digambarkan secara indah dalam perumpamaan hamba yang tidak mengampuni dalam Matius 18:23-35. Cerita ini mengajarkan bahwa Allah telah mengampuni hutang kita yang tak terbayangkan besarnya (dosa kita), dan Dia mengharapkan kita mengampuni orang lain sebagaimana kita telah diampuni. Menolak melakukan itu akan menghalangi doa-doa kita.


4.  Ketidakpercayaan dan keraguan.

Hal ini bukan berarti, seperti yang diajarkan oleh sebagian orang, bahwa karena kita datang kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan mengabulkan permohonan kita, maka Dia akan merasa wajib untuk mengabulkan. Berdoa tanpa ragu artinya berdoa dalam keyakinan dan pemahaman akan karakter, natur dan motif Allah. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibrani 11:6). Ketika kita menghampiri Allah dalam doa, meragukan karakter, tujuan dan janji-janji-Nya berarti kita amat menghina Dia. Keyakinan kita haruslah pada kesanggupan-Nya mengabulkan semua permohonan yang sesuai dengan kehendak dan tujuan-Nya dalam hidup kita. Kita harus berdoa dengan pemahaman bahwa apapun kehendak-Nya itu adalah skenario paling baik. “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan” (Yakobus 1:6-7).


5.  Perselisihan dalam rumah tangga

Perselisihan dalam rumah tangga jelas merupakan hambatan terhadap doa. Petrus secara khusus menyebut hal ini sebagai hambatan untuk doa-doa suami yang sikapnya terhadap istri tidak saleh. “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang” (1 Petrus 3:7). Ketika ada konflik yang serius dalam hubungan keluarga dan kepala keluarga tidak menunjukkan sikap seperti yang disebutkan oleh Petrus, komunikasi doa suami dengan Allah terhalang. Demikian pula istri-istri harus mengikuti prinsip Alkitab untuk tunduk pada kepemimpinan suami kalau tidak mau doa mereka terhalang (Efesus 5:22-24).


Kesimpulan

Semua halangan doa ini dapat diatasi dengan datang kepada Allah dalam doa pengakuan dan penyesalan. Dalam 1 Yohanes 1:9 kita dijamin bahwa “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Begitu kita sudah melakukan hal itu, kita dapat menikmati saluran yang bebas dan terbuka untuk berkomunikasi dengan Allah, dan doa-doa kita bukan hanya akan didengar dan dijawab, namun kita juga akan dipenuhi dengan rasa sukacita yang dalam.